Pengkabelan UTP


PENGKABELAN UTP

Mengapa pengkabelan UTP harus mengikuti standar T568A atau T568B?

Dulu, ketika pertama kali menerima informasi cara men-crimping kabel UTP dan RJ45 saya tidak pernah bertanya, kenapa kombinasi warnanya harus begitu? Pada umumnya berpikir memasang warnanya dengan acak. Kabel UTP ini sendiri saya pelajari saat ini matakuliah INTERFACING PERANGKAT, semester 6 di IT Telkom (Jurusan Teknik Elektro IT Telkom). Mulai dari jenis kabel, redamaan, pengguanaan dan masalah-masalah yang dihadapi. Terdapat standar T568A dan T568B ketika membangun jaringan. Proses pen-crimping-an beberapa kabel UTP dapat kita lihat saat memesan kabel UTP tempat penjualannya. Misalkan untuk jaringan LAN internet di kost saya menggunakan kabel UTP ini, mungkin teman-teman juga. Ketika saya mencoba latihan pen-crimping-an, teman saya bertanya sambil melihat cara saya men-crimping kabel, “ah nu penting mah ujung jeung ujung sarua!” begitu katanya dalam bahasa sunda yang arti bahasa Indonesianya, “ah yang penting ujung (RJ45) dengan ujung lainnya sama (urutan warnanya)!”. Saat itu saya tidak punya argumen kuat selain, “kalo ikut standar meskipun kabelnya banyak nge-ceknya lebih mudah”. Sembari berfikir “betul juga ya (kesederhanaan pikiran kawan saya), ngapain ni standar harus diikutin!”.

Standar Pengkabelan UTP

Tibalah saat pekerjaan selanjutnya membangun jaringan, langsung saja crimping dengan susunan warna semau gue yang penting sama ujungnya. Setelah beres kabel pertama semuanya baik-baik saja IP DHCP dapet, ping bisa, internet lancar, akhirnya semua pengkabelan diseragamkan dan di rapihkan kedinding supaya tidak kelihatan. Hal selanjutnya adalah tes koneksi dengan ping dan lain-lain.

Ternyata eh ternyata, semua PC statusnya limited or no connectivity ditandai dengan icon segitiga kuning dan tanda seru (!) di tray pojok kanan bawah,

what?!! saya bertanya-tanya kenapa PC yang awal nyambung sedangkan PC ini dan lainnya bermasalah di koneksi?! Tes ulang pada kabel dengan cable tester pun dilakukan, hasilnya tidak ada gejala aneh semua lampu menyala berurutan dengan terang . Pengalamatan IP secara manual saya lakukan dan voila!! icon menunjukan Status: Connected, tapi ping ke IP gateway tetap tidak bisa dilakukan… Aarrrgghh!!!

Setelah berkutat dengan masalah yang sama selama beberapa jam, saya putuskan untuk hari ini CUKUP dulu dan tidak melanjutkannya untuk saat ini atau beberapa saat.

Terkadang kita harus mundur beberapa langkah supaya dapat melihat permasalahan secara keseluruhan. Seperti halnya melihat lukisan besar terlalu dekat, dengan mundur beberapa langkah kita baru mengerti gambaran utuhnya.

Revelation

[Crosstalk], interferensi gelombang magnetik yang berasal dari sinyal listrik pada tiap kabel yang menghubungkan pin pada kabel UTP.

Mind Mapping: Unshielded Twisted Pair (UTP) → pasangan kabel berpilin yang tak-berpelindung → berpilin-twisted → metoda pilin digunakan untuk mematikan crosstalk yang muncul → dengan memilin kabel yang berpasangan gelombang magnetik dari satu pin kabel UTP akan dimatikan oleh gelombang magnetik kabel pasangannya.

Unshielded Twisted Pair

Jadi permasalahannya adalah Crosstalk, mengapa pada PC pertama tidak ada masalah koneksi? Karena crosstalk masih bisa ditoleransi (tidak mengganggu/interferensinya masih lemah) pada jarak tertentu.

FAKTA: PC awal terhubung dengan kabel sepanjang -+ 10 m dengan switch, sedangkan PC lainnya lebih dari 20 m.

Dengan kata lain PC awal masih mampu menghantarkan sinyal yang cukup jernih dengan interferensi yang masih bisa ditoleransi, sedangkan PC lainnya terhubung dengan kabel yang melampaui toleransi interferensi yang dapat di terima oleh sinyal, karena semakin jauh interferensi yang terjadi akan semakin besar dan akhirnya sinyal pun menjadi tidak berarti (baca: rusak).

Namun jika kabel dites dengan cable tester semua pin pasti menyala, yang harus diingat adalah cable tester hanya melakukan tes konduksi, apakah listrik dapat dihantarkan hingga ke ujung kabel, ia tidak dapat membedakan modulasi sinyal yang baik dengan yang sudah terkena gangguan.

Jarak maksimal kabel UTP dapat menghantarkan sinyal
tanpa ada penurunan kualitas sinyal adalah 100 m.

Peta Masalah

Pada ethernet 10/100 Mbps dari 8 pin yang ada hanya pin 1-2-3-6 saja yang digunakan, masing-masing terdiri dari pasangan Transmit pin (Tx) dan Receive pin (Rx).

Pada konfigurasi warna semau gue, pin 1-2 akan saling mematikan crosstalk, namun pada pin 3 dan 6 crosstalk akan terjadi dan semakin menguat seiring dengan jarak tempuh sinyal, karena pasangan kabel mereka tidak menghantarkan sinyal untuk mematikan crosstalk.

Pasangan kabel pin 3 dan 6 tidak menghantarkan sinyal sehingga tidak meredam crosstalk yang terjadi

Solusi

Crimping ulang dengan standar T568A atau T568B, untuk kebutuhan kabel UTP straight gunakan standar yang sama pada kedua ujungnya baik T568A atau T568B (yang penting harus sama) dan untuk kabel UTP Cross gunakan standar T568A pada satu ujung dan T568B pada ujung yang lain.

Kesimpulan

  1. Standar diciptakan oleh para ahli dengan alasan yang kuat, dalam kasus ini baik T568A/B merupakan kombinasi pengkabelan terstruktur yang mampu menghindari interferensi crosstalk.
  2. Jika memang ingin mempertanyakan standar langsung kepada ahlinya, atau langsung ketika informasi tersebut kita dapatkan dan sumbernya masih dapat kita tanya.
  3. Kombinasi selain T568A atau T568B sangat mungkin dilakukan jika sudah mengerti rumusnya. Hanya gunakan 4 kabel dalam 2 pasang pilinan pada pin 1-2-3-6.
  4. Melakukan eksperimen terhadap sebuah ide yang telah mapan, memberikan kita pengalaman baru dan memperkuat pengetahuan yang telah kita miliki (jika jawabanya berhasil kita temukan, atau hanya buang-buang waktu).
  5. Filter lagi apa yang dikatakan oleh teman Anda :-D
  6. Untuk konfigurasi kabel semau gue tetap bisa digunakan namun panjang kabel nantinya tidak bisa hingga 100m.
  7. Bermain game atau refreshing jauh dari rutinitas sangat dibutuhkan untuk mendapatkan solusi atau ide baru atau bahkan semangat baru -selama tidak berlebihan-.
  8. Jangan putus asa.

Semoga bacaan ini bermanfaat bagi para pengunjung dan mohon commentnya ya 😀

edited by: Ade Christian Sirait

Sumber : Pengkabelan UTP

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.